TESTINGG

Kamis, 18 Desember 2014

rawdwa

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Candi Penataran

Rabu, 17 Desember 2014

Candi Penataran

Candi Penataran

Blitar

    

     Candi Penataran, adalah sebuah candi berlatar belakang Hindu yang telah ada sejak kerajaan Kediri dan digunakan sampai era kerajaan Majapahit.

          Komplek candi Penataran ini merupakan komplek candi terbesar di Jawa Timur dan terletak di lereng barat daya Gunung Kelud. Terletak pada ketinggian 450 M dari permukaan laut, komplek candi Penataran ini terletak di desa Panataran, kecamatan Nglegok, Blitar.

          Candi Penataran ditemukan pada tahun 1815, dan belum banyak dikenal sampai tahun 1850. Komplek candi ini ditemukan oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang merupakan Letnan Gubernur Jendral pada masa kolonial Inggris di Indonesia pada waktu itu.

          Raffles bersama-sama dengan Dr.Horsfield seorang ahli Ilmu Alam mengadakan kunjungan ke Candi Panataran, dan hasil kunjunganya dibukukan dalam buku yang berjudul "History of Java" yang terbit dalam dua jilid. Jejak Raffles ini di kemudian hari diikuti oleh para peneliti lain yaitu : J.Crawfurd seorang asisten residen di Yogyakarta, selanjutnya Van Meeteren Brouwer (1828), Junghun (1884), Jonathan Rigg (1848) dan N.W.Hoepermans yang pada tahun 1886 mengadakan inventarisasi di komplek candi Panataran.

Nama asli candi Penataran dipercaya adalah Candi Palah yang disebut dalam prasasti Palah, dan dibangun pada tahun 1194 oleh Raja Çrnga (Syrenggra) yang bergelar Sri Maharaja Sri Sarweqwara Triwikramawataranindita Çrengalancana Digwijayottungadewa. Raja Çrnga memerintah kerajaan Kediri antara tahun 1190 - 1200, sebagai candi gunung untuk tempat upacara pemujaan agar dapat menetralisasi atau menghindari mara bahaya yang disebabkan oleh gunung Kelud yang sering meletus.

Senin, 17 November 2014

Budaya Lokal Blitar

Kota Blitar juga dikenal dengan sebutan Kota Patria , Kota Lahar dan Kota Proklamator secara legal-formal didirikan pada tanggal 1 April 1906. Dalam perkembangannya kemudian momentum tersebut ditetapkan sebagai Hari Jadi kota Blitar. Walaupun status pemerintahannya adalah Pemerintah Kota, tidak serta-merta menjadikan mekanisme kehidupan masyarakatnya seperti yang terjadi dikota -kota besar. Memang ukurannya pun tidak mencerminkan sebuah kota yang cukup luas. Level yang dicapai kota Blitar adalah sebuah kota yang masih tergolong antara klasif ikasi kota kecil dan kota besar. Secara faktual sudah bukan kota kecil lagi, tetapi juga belum menjadi kota besar.
Kota Blitar memiliki banyak Potensi Wisata budaya di dalamnya. Dikatakan sebagai wiata budaya karena di dalamnya terdapat tempat-tempat wisata yang masih berkaitan dengan kebudayaan.  seperti Makam Pahlawan Ir. Soekarno, perpustakaan Bung Karni,Water Park Sumber Udel, Kebon Rojo, PIPP, Makam Ariyo Blitar, Monumen Blitar dan Ndalem Gebang.